Perbedaan SAP S/4 HANA vs Microsoft SQL
SAP S/4HANA vs SQL sering menjadi topik yang membingungkan bagi banyak calon pengguna ERP ketika mereka mulai menelusuri solusi terbaik untuk bisnisnya. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem ERP, SAP Business One mungkin menjadi pilihan menarik berkat fitur lengkap, fungsi fleksibel, dan kemudahan penggunaannya. Namun, muncul pertanyaan penting: basis data apa yang sebaiknya digunakan? Sejak tahun 2010, SAP memperkenalkan SAP HANA Database Engine sebagai teknologi database modern untuk mendukung performa produknya.
Banyak orang sering kali salah paham dan mengira SAP S/4HANA sama dengan SAP Business One HANA, padahal keduanya berbeda. SAP S/4HANA dirancang untuk perusahaan besar dengan kebutuhan kompleks, sedangkan SAP Business One HANA berfungsi sebagai sistem manajemen basis data untuk menjalankan aplikasi SAP Business One.
Lalu, mana yang sebaiknya Anda pilih — SAP HANA atau Microsoft SQL Server? Keduanya sama-sama berfungsi untuk menyimpan serta memproses data yang digunakan oleh SAP Business One. Saat ini, versi yang umum digunakan adalah SAP HANA 2.0 dan Microsoft SQL Server 2019.
Apa itu SAP S/4 Hana?
SAP S/4HANA adalah platform Enterprise Resource Planning (ERP) generasi terbaru dari SAP yang dirancang untuk mengelola seluruh proses bisnis secara real-time dengan memanfaatkan teknologi in-memory computing. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk memproses data dengan sangat cepat, menyediakan analisis yang lebih akurat, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih
efisien, baik untuk perusahaan berskala menengah maupun besar di berbagai industri seperti manufaktur, ritel, energi, dan jasa.
Apa itu Microsoft SQL?
Microsoft SQL, atau lebih lengkapnya Microsoft SQL Server, adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang dikembangkan oleh Microsoft untuk menyimpan, mengelola, dan mengambil data secara terstruktur menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language).
Platform ini banyak digunakan oleh perusahaan dari berbagai skala untuk aplikasi bisnis, analisis data, dan reporting karena keandalannya dalam menangani data yang besar, keamanan yang baik, serta kemampuan integrasi dengan produk Microsoft lainnya seperti Azure, Power BI, dan .NET.
Baca juga: Rise with SAP: SAP S 4 HANA Private Cloud
Mengapa SAP S/4HANA dan SQL Sering Dibandingkan?
SAP S/4HANA dan SQL sering dibandingkan karena keduanya memiliki peran penting dalam ekosistem pengelolaan data perusahaan, meskipun sebenarnya berada pada level yang berbeda. Banyak orang keliru menganggap keduanya setara, padahal SAP S/4HANA adalah Enterprise Resource Planning (ERP) lengkap dengan modul bisnis terintegrasi, sedangkan SQL Server hanyalah database management system (DBMS) yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Namun, karena SAP juga menggunakan SQL sebagai salah satu opsi basis data pada produk seperti SAP Business One, perbandingan ini menjadi cukup umum dibahas dalam konteks performa dan skalabilitas.
Perbedaan SAP S/4HANA vs SQL
Perbandingan antara SAP S/4HANA dan SQL menjadi topik penting bagi perusahaan yang ingin memahami perbedaan mendasar antara platform ERP modern dengan sistem basis data tradisional. Memahami karakteristik dan fungsi masing-masing akan membantu menentukan solusi terbaik untuk kebutuhan pengelolaan data dan operasi bisnis.
1. Kecepatan dan Skalabilitas
SAP S/4 HANA dirancang dengan arsitektur in-memory computing dan struktur penyimpanan berbasis kolom yang memungkinkan data disimpan dan diakses langsung melalui RAM, bukan melalui hard disk seperti sistem basis data tradisional. Dengan pendekatan ini, proses pengambilan dan pengolahan data menjadi jauh lebih cepat karena sistem tidak perlu lagi melakukan read-write berulang dari penyimpanan fisik.
Keunggulan utama dari konsep ini tidak hanya terletak pada kecepatannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk diskalakan secara dinamis. Ketika volume data meningkat, SAP HANA mampu menyesuaikan kapasitas pemrosesan tanpa penurunan performa yang signifikan.
Hal ini menjadikannya sangat ideal bagi perusahaan yang membutuhkan respon cepat terhadap analisis data besar (big data analytics) atau transaksi real-time, terutama dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang dan menuntut kecepatan keputusan operasional.
Di sisi lain Microsoft SQL Server, menggunakan pendekatan tradisional berbasis disk storage yang mengandalkan hard drive untuk membaca dan menulis data, sehingga prosesnya umumnya lebih lambat dibanding sistem in-memory seperti SAP S/4 HANA. Meskipun demikian, SQL tetap menjadi pilihan populer karena stabilitas, fleksibilitas, dan kompatibilitasnya yang luas dengan berbagai aplikasi bisnis.
Dalam hal kecepatan dan skalabilitas, SQL Server kini juga telah mengalami peningkatan signifikan dengan fitur seperti in-memory OLTP dan columnstore indexes yang mempercepat kinerja kueri dan analisis data besar. Namun, secara umum, performanya masih sedikit di bawah SAP HANA dalam hal pemrosesan real-time. Keunggulan SQL justru terletak pada kemampuannya untuk diskalakan secara horizontal dan hemat biaya, membuatnya cocok bagi perusahaan yang ingin memperluas kapasitas database tanpa harus berinvestasi besar pada infrastruktur premium seperti SAP HANA.
Baca juga: Cara Menggunakan API Gateway SAP Business One
2. Laporan, Analitik, dan Fitur
Berkat teknologi in-memory computing yang dimilikinya, SAP S/4 HANA mampu menjalankan analisis lanjutan secara real-time, termasuk predictive analytics, pemrosesan data spasial, analisis teks, pencarian berbasis teks, analisis aliran data (streaming), hingga pemrosesan grafik. Selain itu, sistem ini juga mencakup kemampuan extract, transform, load (ETL) serta fungsi sebagai application server, sehingga memberikan fondasi analitik yang jauh lebih kuat dibandingkan sistem basis data konvensional.
Berbeda dari alat pelaporan biasa, SAP HANA berfungsi sebagai mesin pemrosesan terintegrasi yang mampu menangani proses bisnis kompleks seperti perencanaan kebutuhan material (MRP) dan pengelolaan electronic data interchange (EDI). Oleh karena itu, beberapa fitur canggih SAP Business One hanya dapat diakses jika Anda menggunakan basis data HANA.
Menariknya, SAP S/4 HANA juga telah dilengkapi dengan dashboard interaktif dan indikator kinerja utama (KPI) yang siap digunakan untuk memantau performa bisnis secara cepat. Pengguna masih bisa mengintegrasikannya dengan Crystal Reports untuk menghasilkan laporan-laporan standar yang terstruktur dan mudah dipresentasikan.
Sedangangkan, Microsoft SQL Server menggunakan struktur berbasis disk storage, sehingga pemrosesan analitiknya cenderung memerlukan waktu lebih lama, terutama ketika menangani data dalam jumlah besar atau proses komputasi kompleks. Namun, kekuatan SQL terletak pada kestabilannya serta dukungannya terhadap berbagai alat pelaporan seperti Crystal Reports dan Power BI, yang memungkinkan pengguna membuat visualisasi data yang kaya dan interaktif.
Dalam konteks laporan dan analitik, SQL Server menawarkan fitur seperti SQL Server Analysis Services (SSAS) dan SQL Server Reporting Services (SSRS) yang memberikan kemampuan analitik multidimensi, data mining, serta pembuatan laporan terperinci. Meskipun tidak sekuat SAP HANA dalam analisis real-time, SQL tetap unggul dalam fleksibilitas dan kemudahan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga.
Baca juga: Growth with SAP: SAP S 4 HANA Public Cloud
3. Harga Lisensi
Dalam hal struktur harga lisensi, SAP HANA Database Engine menetapkan biaya berdasarkan kapasitas RAM yang digunakan pada server, dengan satuan lisensi biasanya dihitung per RAM yang dialokasikan untuk basis data. Skema ini menyesuaikan biaya dengan performa yang diinginkan, karena semakin besar memori yang digunakan, semakin tinggi pula kemampuan sistem dalam memproses data secara real-time.
Sekilas, model lisensi ini mungkin tampak lebih mahal dibandingkan Microsoft SQL Server License, namun jika ditinjau dari sisi kemampuan dan kecepatan pemrosesan, perbedaannya tidak terlalu signifikan. Bahkan dalam beberapa skenario, lisensi Microsoft SQL Server dapat berbiaya lebih tinggi, terutama jika perusahaan membutuhkan edisi premium dengan fitur tambahan seperti high availability, advanced analytics, atau business intelligence services.
Baca juga: Lisensi SAP Business One: Harga dan Jenisnya
4. Harga Server dan Kompatibilitas Server
Karena SAP S/4 HANA mengandalkan komputasi berbasis memori, sistem ini membutuhkan kapasitas RAM yang cukup besar — minimal 64 GB RAM — agar dapat beroperasi secara optimal. Konsekuensinya, biaya investasi server biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan server yang digunakan untuk Microsoft SQL Server, yang tidak menuntut spesifikasi memori sebesar itu.
Selain itu, server yang digunakan juga harus tersedia dalam daftar sertifikasi resmi SAP, guna memastikan kompatibilitas dan stabilitas sistem. Meski demikian, bukan berarti Anda memerlukan perangkat dengan spesifikasi ekstrem. SAP telah memberikan sertifikasi pada berbagai merek ternama seperti HP, Dell, Lenovo, dan Fujitsu, sehingga perusahaan memiliki banyak opsi terpercaya tanpa harus mengorbankan efisiensi biaya atau performa.
5. Sistem Operasi
Berbeda dengan Microsoft SQL Server yang berjalan di lingkungan Windows Server, SAP HANA beroperasi di atas sistem SuSe Linux Enterprise Server, yang dioptimalkan untuk mendukung arsitektur in-memory computing. Setelah memahami perbedaan mendasar antara keduanya, keputusan kini bergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis Anda—apakah ingin menggunakan SAP Business One dengan HANA untuk performa tinggi, atau SAP Business One dengan SQL Server yang lebih konvensional namun efisien dari sisi biaya.
Dalam jangka panjang, SAP S/4 HANA dapat menjadi investasi strategis karena menawarkan kecepatan pemrosesan dan kemampuan analitik tingkat lanjut. Namun, jika pertimbangan utama Anda adalah efisiensi biaya dan kemudahan pengelolaan, maka menggunakan SAP Business One berbasis Microsoft SQL Server juga merupakan pilihan yang sepenuhnya valid.
Banyak perusahaan tetap memilih SQL karena ekosistem Microsoft yang luas serta dukungan teknis dan komunitas yang sudah sangat familiar di kalangan profesional IT maupun penyedia layanan pihak ketiga.
Baca juga: Cara Aktivasi Lisensi SAP: Panduan Lengkap untuk Pengguna Baru
Aspek | SAP S/4 Hana | Microsoft SQL |
---|---|---|
Kecepatan & Skalabilitas | In-memory computing berbasis RAM, sangat cepat dan mudah diskalakan untuk analisis real-time. | Berbasis disk storage, lebih lambat namun stabil; mendukung in-memory OLTP dan columnstore untuk peningkatan performa. |
Laporan, Analitik, & Fitur | Mendukung analisis lanjutan (predictive, streaming, grafik) dan dashboard real-time. | Kuat di pelaporan dengan Power BI, SSAS, dan SSRS, namun tidak real-time seperti HANA. |
Harga Lisensi | Berdasarkan kapasitas RAM (per 64GB); | Lebih fleksibel tergantung edisi dan fitur yang dipilih. |
Kompatibilitas & Server | Butuh RAM besar (≥64GB) dan server bersertifikasi SAP (HP, Dell, Lenovo, dll). | Dapat berjalan di server standar tanpa sertifikasi khusus |
Sistem Operasi | Berjalan di SuSe Linux Enterprise Server. | Berjalan di Windows Server, lebih familier bagi banyak pengguna. |
Kesesuaian Penggunaan | Ideal untuk perusahaan besar dan kebutuhan analisis cepat. | Cocok untuk bisnis kecil–menengah dengan fokus pada efisiensi biaya. |