Perbandingan Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dan Azure
Perbandingan OCI dan Azure menjadi topik yang semakin menarik dibahas seiring meningkatnya kebutuhan bisnis terhadap infrastruktur cloud yang andal, aman, dan efisien. Kedua platform ini sama-sama menawarkan layanan komputasi kelas enterprise, namun memiliki pendekatan dan keunggulan yang berbeda dalam hal performa, skalabilitas, serta integrasi dengan sistem yang sudah ada.
Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dikenal dengan kekuatan di bidang database dan workload berat seperti ERP atau aplikasi keuangan, sementara Microsoft Azure unggul dalam integrasi dengan ekosistem Microsoft dan fleksibilitas untuk berbagai skenario pengembangan aplikasi.
Dalam konteks transformasi digital, memilih antara OCI dan Azure bukan hanya soal harga atau fitur teknis, melainkan tentang kesesuaian platform dengan kebutuhan bisnis, keamanan data, serta strategi jangka panjang perusahaan. Melalui pembahasan yang mendalam mengenai performa, arsitektur, dukungan integrasi, dan keunggulan masing-masing, artikel ini akan membantu Anda menentukan solusi cloud mana yang paling tepat untuk memperkuat fondasi digital perusahaan.
- Pengertian OCI dan Azure
- Cara Kerja OCI dan Azure
- Benchmark Performa dari OCI dan Azure
- Integrasi & Ekosistem OCI dan Azure
- System Keamanan OCI dan Azure
- Harga & Model Biaya OCI dan Azure
- Ketersediaan Global & Dukungan Regional OCI dan Azure
- Tabel Perbandingan Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dan Microsoft Azure
Pengertian OCI dan Azure
Oracle Cloud Infrastructure (OCI) adalah platform cloud generasi kedua dari Oracle yang dirancang untuk memberikan kinerja tinggi, keamanan tingkat enterprise, dan biaya operasional yang efisien. OCI menawarkan layanan komputasi, penyimpanan, jaringan, serta dukungan database yang sangat kuat terutama untuk sistem Oracle Database dan aplikasi bisnis seperti ERP, EPM, serta analitik data. Keunggulan utama OCI terletak pada arsitektur “bare metal” dan virtualisasi terpisah, yang memberikan performa lebih stabil dan isolasi keamanan lebih baik bagi pengguna korporat.
Sementara itu, Microsoft Azure merupakan platform cloud komprehensif yang dikembangkan oleh Microsoft untuk mendukung berbagai kebutuhan digital mulai dari infrastruktur, data, AI, hingga pengembangan aplikasi. Azure dikenal karena ekosistemnya yang luas dan integrasinya yang erat dengan produk Microsoft lain seperti Windows Server, Office 365, dan Dynamics 365. Hal ini menjadikan Azure pilihan populer bagi perusahaan yang sudah lama menggunakan layanan Microsoft dan ingin memperluas operasionalnya ke lingkungan cloud dengan transisi yang mulus.
Cara Kerja OCI dan Azure
Meskipun keduanya menawarkan layanan serupa seperti komputasi awan, penyimpanan data, dan jaringan virtual, mekanisme di balik pengelolaan serta pengoperasiannya memiliki pendekatan yang berbeda. Perbedaan inilah yang menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan platform mana yang paling sesuai dengan karakteristik dan skala bisnis mereka.
Oracle Cloud Infrastructure
Oracle Cloud Infrastructure (OCI) bekerja dengan pendekatan high-performance architecture yang memisahkan control plane dan data plane, sehingga proses manajemen dan transfer data dapat berjalan secara efisien tanpa saling mengganggu. Infrastruktur OCI dibangun di atas jaringan berkecepatan tinggi dengan low-latency networking, yang memastikan performa konsisten untuk workload berat seperti database, analitik, dan aplikasi enterprise.
Setiap komponen, seperti compute, storage, dan networking, dikelola secara terpisah melalui konsol OCI, API, atau command line interface (CLI), memungkinkan pengguna untuk mengotomatiskan deployment serta mengelola sumber daya dengan presisi tinggi. Selain itu, OCI memiliki lapisan keamanan berlapis mulai dari identity and access management (IAM) hingga data encryption untuk melindungi seluruh siklus hidup data di cloud.
Azure
Sementara, Microsoft Azure bekerja dengan model cloud service fabric yang menggabungkan virtual machines, containers, dan serverless computing dalam satu ekosistem yang terintegrasi. Azure menggunakan resource groups untuk mengelola dan mengorganisasi sumber daya, sehingga pengguna dapat memantau, mengatur, dan mengontrol semua layanan secara terpusat.
Melalui portal Azure, pengguna bisa membuat dan mengelola layanan seperti database, AI, jaringan virtual, hingga DevOps pipelines secara real-time. Keunggulan utama Azure terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan berbagai sistem operasi, bahasa pemrograman, serta platform pengembangan, menjadikannya solusi fleksibel untuk perusahaan dengan kebutuhan multi-cloud atau hybrid cloud.
Benchmark Performa dari OCI dan Azure
Dalam hal performa, Oracle Cloud Infrastructure (OCI) menunjukkan keunggulan signifikan pada beban kerja yang memerlukan input/output (I/O) tinggi dan latensi rendah, terutama untuk aplikasi database dan sistem bisnis berskala besar. OCI menggunakan arsitektur bare metal servers dan block storage berkecepatan tinggi yang mampu mencapai throughput hingga jutaan IOPS, menjadikannya unggul untuk beban kerja intensif seperti analitik data, ERP, dan pemrosesan transaksi keuangan. Selain itu, jaringan flat, non-oversubscribed milik Oracle memastikan stabilitas dan kecepatan koneksi yang konsisten, bahkan pada skala penggunaan enterprise yang kompleks.
Sementara itu, Microsoft Azure menonjol dalam fleksibilitas dan skalabilitas performa untuk berbagai jenis workload, mulai dari pengembangan aplikasi hingga analisis big data. Azure menggunakan kombinasi virtual machines dan autoscaling services yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kapasitas komputasi sesuai kebutuhan secara dinamis. Walaupun dalam beberapa benchmark performa database Azure dapat sedikit di bawah OCI, keunggulan Azure terletak pada integrasi sistem yang lancar, kemudahan manajemen sumber daya, serta performa yang optimal untuk lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Secara umum, hasil benchmark menunjukkan bahwa OCI lebih unggul dalam performa murni untuk workload berat dan mission-critical, sedangkan Azure lebih unggul dalam hal fleksibilitas, ekosistem layanan, dan kompatibilitas lintas platform yang lebih luas.
Integrasi & Ekosistem OCI dan Azure
Dalam hal integrasi dan ekosistem, Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dirancang untuk mendukung lingkungan bisnis yang sangat bergantung pada aplikasi dan database Oracle. OCI menyediakan konektivitas langsung ke sistem Oracle seperti Oracle Cloud ERP, Oracle Autonomous Database, Oracle Netsuite, Oracle Fusion Cloud Applications (ERP, HCM, SCM), serta dukungan kuat untuk API gateway Oracle dan middleware melalui Oracle Integration Cloud.
Salah satu keunggulan besar OCI adalah kemampuannya berintegrasi dengan Microsoft Azure melalui Oracle Interconnect for Microsoft Azure, yang memungkinkan perusahaan menjalankan aplikasi Oracle di OCI sambil memanfaatkan layanan analitik, AI, atau manajemen identitas dari Azure dengan latensi sangat rendah. Kolaborasi ini menjadi solusi unik di pasar cloud karena menggabungkan kekuatan database Oracle dengan kapabilitas komputasi dan kolaborasi Azure.
Di sisi lain, Microsoft Azure memiliki ekosistem yang jauh lebih luas dan ramah bagi berbagai pengembang, berkat integrasinya yang mendalam dengan produk Microsoft seperti Office 365, Power BI, Dynamics 365, dan Visual Studio Code. Azure juga mendukung lebih dari 200 layanan cloud, termasuk API terbuka dan konektivitas lintas platform melalui Azure Arc dan Azure Logic Apps, yang memungkinkan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga maupun sistem on-premises.
Bagi organisasi yang sudah beroperasi di ekosistem Microsoft, Azure menjadi pilihan alami karena mempermudah pengelolaan identitas, keamanan, serta alur kerja digital dalam satu ekosistem yang terpadu.
Baca juga: Cara Integrasi Oracle dengan 3rd Party
System Keamanan OCI dan Azure
Dalam aspek keamanan, Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dibangun dengan konsep security-first architecture yang menempatkan perlindungan data sebagai prioritas utama di setiap lapisan infrastrukturnya. OCI memisahkan control plane dan data plane untuk memastikan bahwa proses manajemen tidak pernah memiliki akses langsung ke data pengguna, meningkatkan isolasi dan keamanan secara signifikan.
Selain itu, OCI menyediakan fitur keamanan terpadu seperti Identity and Access Management (IAM), Vault Service untuk enkripsi kunci, serta Cloud Guard yang secara otomatis memantau ancaman dan memberikan rekomendasi mitigasi. Oracle juga menawarkan kepatuhan terhadap berbagai standar keamanan global seperti ISO 27001, SOC 1/2/3, dan GDPR, menjadikannya solusi ideal untuk industri yang memiliki regulasi ketat seperti keuangan, kesehatan, dan pemerintahan.
Sementara itu, Microsoft Azure mengedepankan pendekatan defense-in-depth, yaitu perlindungan berlapis dari infrastruktur fisik hingga aplikasi pengguna. Azure memanfaatkan Azure Security Center dan Microsoft Defender for Cloud untuk mendeteksi ancaman secara real-time, menerapkan kebijakan keamanan otomatis, dan memberikan analitik keamanan berbasis AI.
Dengan sistem role-based access control (RBAC) dan Azure Active Directory (AAD), perusahaan dapat mengelola identitas pengguna dengan kontrol granular, termasuk otentikasi multifaktor dan conditional access. Azure juga mematuhi lebih dari 90 sertifikasi kepatuhan global, menjadikannya salah satu platform cloud paling terverifikasi secara internasional.
Harga & Model Biaya OCI dan Azure
Dalam hal biaya, Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dikenal dengan struktur harga yang lebih sederhana dan kompetitif dibanding banyak penyedia cloud lainnya. OCI menawarkan harga pay-as-you-go untuk komputasi, penyimpanan, dan layanan jaringan, serta opsi reserved instances untuk penghematan jangka panjang.
Salah satu keunggulan OCI adalah transparansi harga: biaya compute dan storage relatif lebih rendah dibanding AWS atau Azure untuk workload serupa, terutama pada penggunaan database dan aplikasi enterprise. Selain itu, OCI menawarkan flexible pricing untuk database Oracle, termasuk model license-included yang menggabungkan lisensi software dengan biaya cloud, sehingga perusahaan tidak perlu membeli lisensi terpisah.
Sementara itu, Microsoft Azure menggunakan model harga yang lebih kompleks dengan banyak opsi penghematan, seperti Reserved Instances, Spot VMs, dan Hybrid Benefit untuk memanfaatkan lisensi Windows atau SQL Server yang sudah dimiliki perusahaan. Azure memberikan fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan kapasitas komputasi sesuai kebutuhan secara real-time, tetapi kompleksitas model harga bisa membuat prediksi biaya menjadi lebih menantang. Azure juga menawarkan kalkulator biaya resmi yang membantu perusahaan memperkirakan pengeluaran berdasarkan skenario penggunaan dan kombinasi layanan.
Secara umum, OCI unggul dari sisi kesederhanaan dan biaya total lebih rendah untuk beban kerja enterprise, sementara Azure unggul dalam fleksibilitas dan integrasi model harga dengan lisensi Microsoft, yang bisa menguntungkan bagi perusahaan yang sudah berinvestasi di ekosistem Microsoft.
Baca juga: Oracle Analytics Cloud (OAC): Pengertian, Komponen dan Integrasinya
Ketersediaan Global & Dukungan Regional OCI dan Azure
Dalam hal jangkauan global, Oracle Cloud Infrastructure (OCI) terus memperluas kehadirannya dengan jaringan data center region yang tersebar di lebih dari 50 wilayah di seluruh dunia, termasuk beberapa kawasan strategis di Asia Pasifik seperti Tokyo, Mumbai, dan Singapura. Oracle juga memiliki pendekatan unik melalui dedicated region dan sovereign cloud, di mana perusahaan atau pemerintah dapat memiliki infrastruktur cloud pribadi dengan standar keamanan dan performa yang sama seperti public OCI region.
Model ini sangat cocok untuk organisasi yang membutuhkan kepatuhan ketat terhadap regulasi data lokal atau ingin mempertahankan kontrol penuh atas infrastruktur IT mereka. Selain itu, Oracle menawarkan dukungan teknis 24/7 dan layanan Advanced Customer Support (ACS) untuk memastikan ketersediaan sistem mission-critical tetap optimal.
Sementara itu, Microsoft Azure memiliki keunggulan dalam hal skala global dengan lebih dari 60 region yang tersebar di berbagai benua, menjadikannya penyedia cloud publik dengan jangkauan geografis terluas di dunia. Azure menyediakan availability zones di setiap region untuk memastikan ketahanan dan redundansi sistem yang tinggi.
Selain itu, Azure mendukung berbagai model distribusi seperti hybrid cloud dan edge computing, memungkinkan perusahaan menempatkan data dan aplikasi lebih dekat dengan pengguna akhir guna mengurangi latensi. Untuk dukungan teknis, Microsoft memiliki jaringan layanan pelanggan global yang kuat melalui Azure Support Plans serta komunitas developer dan partner yang luas di setiap wilayah, termasuk Indonesia.
Tabel Perbandingan Oracle Cloud Infrastructure (OCI) dan Microsoft Azure
Baik Oracle Cloud Infrastructure (OCI) maupun Microsoft Azure memiliki kekuatan yang berbeda tergantung pada kebutuhan bisnis, jenis workload, serta strategi transformasi digital yang dijalankan. Tabel berikut merangkum perbandingan utama antara OCI dan Azure dari berbagai aspek penting, mulai dari performa, keamanan, hingga ketersediaan global.
| Aspek Pembahasan | Oracle Cloud Infrastructure (OCI) | Microsoft Azure |
|---|---|---|
| Definisi & Fokus Utama | Dirancang untuk kinerja tinggi, keamanan ketat, dan dukungan optimal terhadap aplikasi serta database Oracle. | Platform cloud komprehensif dengan integrasi kuat ke produk Microsoft dan fleksibilitas lintas platform. |
| Cara Kerja | Menggunakan arsitektur high-performance dengan pemisahan control dan data plane serta jaringan low latency. | Berbasis cloud service fabric dengan integrasi VM, container, dan serverless dalam satu ekosistem. |
| Benchmark Performa | Unggul untuk workload berat seperti ERP, database, dan analitik karena arsitektur bare metal dan throughput tinggi. | Lebih fleksibel dan mudah diskalakan untuk berbagai workload, unggul pada integrasi dan manajemen sumber daya. |
| Integrasi & Ekosistem | Optimal untuk sistem Oracle dan mendukung integrasi langsung dengan Azure melalui Oracle Interconnect. | Memiliki ekosistem luas dengan dukungan produk Microsoft seperti Office 365, Power BI, dan Dynamics 365. |
| Sistem Keamanan | Menggunakan arsitektur security-first dengan isolasi penuh antara manajemen dan data serta pemantauan otomatis lewat Cloud Guard. | Menerapkan defense-in-depth, AI-driven threat detection, dan integrasi keamanan melalui Azure Security Center. |
| Ketersediaan Global & Dukungan Regional | Memiliki lebih dari 50 region global, dengan opsi dedicated dan sovereign cloud untuk kepatuhan lokal. | Mencakup lebih dari 60 region di seluruh dunia, dengan availability zones dan dukungan hybrid serta edge computing. |
